Artinya doa memang sangat penting terutama dalam urusan menyempurnakan segala macam ibadah yang diperintah oleh Allah SWT. 3. Kedudukan Doa sangat Mulia Selanjutnya, doa memiliki kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Sebab di dalam doa ada satu ikatan antara hakikat seorang hamba kepada Allah SWT yang telah menciptakannya. 4. TeksCeramah Lucu Tentang Maulid Nabi Saw Berbagai Teks Penting di sini menyiapkan contoh teks ceramah tentang isra' mi'raj. Materi berisi dengan pembawaan santai yang justru membuat kesan untuk pendengar. Rabiul awal adalah bulan maulid nabi. Contoh undangan doa bersama contoh soal persamaan dan pertidaksamaan DoaIbadah Melazimkan Doa Masalah. Doa Ibadah Melazimkan Doa Masalah adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Fathul Majid Syarh Kitab At-Tauhid. Pembahasan CeramahUstadz Abdul Somad Tentang Nuzulul Quran, Lakukan Amalan dan Doa Ini di 17 Ramadhan 2020. POS-KUPANG.COM, JAKART A - Ustadz Abdul Somad memberikan ceramah tentang hukum memperingati Malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan 2020.. Seperti diketahui, 17 Ramadhan diperingati sebagai malam Nuzulul Quran yang menandai sebagai awal mula Al qur'an diturunkan ke muka bumi. Ketigamateri tersebut, dari mulai hukum melaksanakan aqiqah, makna tentang aqiqah dan orang-orang yang berhak mendapatkan aqiqah pada umumnya sering menjadi materi untuk isi ceramah saat walimatul aqiqah. Baca Juga: Syarat Aqiqah Menurut Ketentuan Syariat Islam. Selain 3 materi tersebut, bisa juga acara walimatul aqiqah terisi dengan tata cara soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan bersusun. RoomPI - Ini teks ceramah singkat tentang Berdoa kepada Allah SWT. Di momen bersama atau dalam acara keluarga maupun kegiatan peringatan hari besar agama, biasanya ceramah singkat sangatlah diminati. Ceramah singkat tentang Berdoa kepada Allah SWT sebagai pemupuk diri atau siraman rohani agar keimanan semakin mantap. Berikut teks Ceramah singkat tentang Berdoa kepada Allah SWT yang dikutip dari berbagai sumber, cocok untuk dibawakan di momen-momen kebersamaan. Baca Juga Teks Ceramah Singkat Tentang Berperilaku Jujur Assalamualaikum wr. Wb. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kepada kita semua nikmat sehat serta nikmat iman sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini. Shalawat serta salam selalu kita sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad Salallahualaihiwasalam, semoga kita selalu mendapat syafaatnya pada hari kiamat nanti. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan memberikan ceramah mengenai berdoa. Berdoa kepada Allah Swt adalah perbuatan mulia yang sangat penting untuk dikerjakan oleh orang Islam. Berdoa tidak sekadar menyampaikan keinginan dan harapan seorang hamba kepada-Nya. Akan tetapi, berdoa juga merupakan perbuatan ibadah yang berpahala. Allah Swt. berfirman "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." QS Al-Baqarah [2] 186 Terkini Ibunda Aisyah radhiyallahu Ta’ala anha mengatakanسَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ“Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun.” HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/42, al-Albani berkata “mauquf jayyid” dalam Silsilah adh- Dha’ifah no. 1363Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُمْ فَلْيُكْثِرْ فَإِنَّمَا يَسْأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ“Barangsiapa yang mengangankan sesuatu kepada Allah, maka perbanyaklah angan-angan tersebut karena ia sedang meminta kepada Allah Azza wa Jalla.” HR. Ibnu Hibban no. 889, dishahihkan al-Albani dalam Shahih al–Jami’ no. 437Dalam hadits lain disebutkanلِيَسْئَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ أَوْ حَوَائِجَهُ كُلَّهَا حَتَّى يَسْأَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ وَحَتَّى يَسْأَلَهُ الْمِلْحَ“Hendaklah salah seorang diantara kamu sekalian meminta kepada Tuhannya akan segala kebutuhannya hingga meminta tali sandalnya yang putus atau sampai meminta garam sekalipun.” HR. At-Tirmidzi no. 3604, dalam Silsilah adh–Dha’ifah [1362] al-Albani mengatakan “hadits ini dhaif”Allah Ta’ala memerintahkan segenap hamba-Nya untuk memperbanyak doa dan permohonan kepada Allah Ta’ala. Sering berdoa kepada Allah Azza wa Jalla merupakan indikasi betapa ia hamba yang sangat butuh pertolongan dari-Nya. Orang yang selalu berdoa, dia hakikatnya memperbanyak ibadah kepada-Nya, dan juga seorang insan yang begitu mencintai Dzat Yang Maha Mengabulkan beriman akan selalu butuh kepada Allah Ta’ala, ia merasa dirinya tak memiliki kekuatan tanpa bersandar serta bertawakal kepada Dzat Yang Maha Perkasa dan Bijaksana. Selayaknya, seorang mukmin tidak memiliki sifat sombong dengan meremehkan pentingnya sebuah kenyataan memprihatinkan ketika banyak kaum muslimin terjebak dalam kesyirikan dengan berdoa kepada selain Allah Ta’ala. Bukankah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menyatakan bahwa doa adalah ibadah. Dalam Alqur`an surat an-Naml ayat 62, Allah Ta’ala berfirman,أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ“Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang kamu manusia sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan yang lain? Amat sedikitlah kamu mengingatNya?”Hendaklah kaum muslimin senantiasa memurnikan doanya kepada Allah Ta’ala agar ia dicatat sebagai hamba yang bertakwa. Dan orang yang berdoa kepada selain Allah Ta’ala maka doa itu akan sia-sia belaka dan tak memberi manfaat, bahkan akan dari itu, wahai saudaraku muslim, jauhilah berdoa dan memohon kepada selain Allah Ta’ala karena hal itu akan membuatmu kafir dan tersesat. Berdoalah kepada Allah Ta’ala yang mempunyai kemampuan mengabulkan sehingga engkau akan menjadi orang-orang beriman yang bertauhid. “Jalan Hidup Golongan Yang Selamat” [terjemah], Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, hlm. 106Doa adalah senjata orang mukmin dalam segala keadaan dan suasana, tatkala bahagia dia harus bersyukur dengan banyak memuji kepada Allah Ta’ala. Dalam keadaan berduka seorang hamba harus mohon kekuatan dan keteguhan hati agar Allah Ta’ala menjadikannya kuat dan tegar. Begitulah doa dengan izin Allah Ta’ala, akan selalu memotivasi kita untuk optimis menjalani kehidupan, membuat semangat menatap masa depan dan menjauhkan dari berbagai bisikan-bisikan setan yang melemahkan dahsyatnya kekuatan sebuah doa. Banyak kesusahan diangkat, penyakit disembuhkan, kesuksesan diraih, dan berbagai prahara kehidupan dapat diselesaikan dengan doa dan pertolongan Allah Ta’ala. Sesuatu yang sepertinya mustahil terjadi bisa menjadi kenyataan indah karena kekuatan sebuah doa yang diucapkan dengan ikhlas kepada Allah Ta’ala, dengan kesabaran yang disertai keimanan yang mantap hanya fokus pada pertolongan Allah Ta’ berputus asa ketika doa belum dikabulkan, yakinlah Allah Ta’ala akan mencintai orang yang banyak bermunajat kepada-Nya. Bisa jadi doa Anda dikabulkan dalam bentuk lain atau dikabulkan di akhirat. Yang pasti, Allah Maha Mendengarkan lagi Mengabulkan Isruwanti Ummu NashifaReferensi Jalan Golongan yang selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Media Hidayah, Yogyakarta, dan Sholat Istikharoh, Samir Qorni Muhammad Rizq, Media Hidayah, Yogyakarta, Faidah Kitab Tauhid, Abu Isa Abdullah bin Salam, LBI al-Atsari, Yogyakarta, 1426 H. - TIAP orang ada masalah sendiri-sendiri. Maka ketika diberi masalah oleh Allah, jangan merasa paling merana sendiri. Allah memberi ujian dengan takaran yang berbeda-beda, namun tetap memberi solusi sesuai dengan kemampuan. Seperti itulah, gaya Ustadz Hanan Attaki dalam tausiahnya yang diposting di Youtube memberi semangat kepada anak muda untuk tetap terus berdoa, meski harapan belum terwujud. "Allah satu-satunya pegangan kita. Kalau tidak berpegang pada-NYa, jangankan dikasih ujian, dikasih nikmat tetap masih mengeluh. Betulkan?" katanya. Nah apalagi kalau dikasih ujian, bila tidak berpegang kepada Allah, bisa-bisa oleng, nanti ujungnya berputus asa. Ustad Hanan mengungkapkan, ada manusia yang tetap selalu menjaga hatinya walaupun dalam keadaan senang maupun susah. Itulah yang disukai Allah. Salah satu contoh, adalah orang yang bisa tetap beramal soleh, berinfak, tetap bantu orang walau pun dalam keadaan susah. Yang kadang-kadang kalau bantu orang berisiko buat dia. Dia sendiri butuh bantuan, tapi dia bantu orang lain, selama yang dia lakukan ini tidak menzolimi hak orang-orang yang ditanggungi. Allah sangat suka dan akan selalu menjaga orang yang seperti ini. Allah menciptakan manusia dengan diberi kelebihan dan kekurangan. Contoh paling bisa kita lihat adalah para ambiya, contohnya nabi Daud, diberi kelebihan pada suaranya. Sampai Allah menundukkan semesta untuk zikir bersama daud. Sampai angin, awan, air, ikut Daud berzikir. Dia punya 70 macam suara. Kalau orang diberi Allah nikmat suara yang bagus, doa nabi Daud apa? Lakod utita mizmaran, bersyukurlah engkau diberi Allah seruling dari keluarga nabi Daud. Hanya satu yang diberi dari 70 seruling. Baru satu mizmar. Nabi Musa, dikasih kelebihan kegagahannya, nabi Harun pada lisannya. Abubakar dengan kelembutannya bermanfaat untuk umat, Umar dengan ketegasannya, punya manfaat. Dalam kisah Nabi Sulaiman ada satu hambanya yang soleh, diberi kesempatan satu kali saja berdoa, Allah akan jamin dikabulkan. "Kata Allah, kamu minta satu hal aku akan kasih". Si Hamba, menahan diri, dia ikhtiar dia. Dia tunggu sampai paling penting, dia pakai bukan untuk pribadi. Ketika seorang pemimpin butuh suport dari diaDia pakai satu kesempatan doa itu untuk pemimpinnya. "Ya Allah, Tolonglah Sulaiman bawalah singgasana Balqis dihadapannya agar Dia bisa melihat kekuasaanMu. Itulah, doa yang dimakbulkan Allah dari hamba kepada pemimpin yang soleh dan adil, menjadi wakil Allah di muka bumi.lisma Kali ini, contoh ceramah singkat menarik, padat ilmu akan membawa materi pembahansan keajaiban doa agar tidak pernah lelah dan bosan berdoa. Dilengkapi dalil ayat Al Quran dan hadis, isi contoh ceramah singkat menarik ini padat dengan ilmu dan hikmah yang menjadi tugas khatib maupun ustadz atau ustadzah saat berceramah. Dalam durasi singkat isi contoh ceramah ini bisa disampaikan dengan jelas, lugas dan mudah diterima karena menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami. Baca Juga Kumpulan Contoh Ceramah Singkat Booster Iman Tema Doa Lengkap Dalil dan Mukadimah Inilah isi dari contoh ceramah singkat menarik, padat ilmu tentang keajaiban doa yang dikutip dari Channel YouTube "Assalamu'alaikum warahmatullahi hadaanaa lihadza wama kunna linahtadiyalaula an hadanalloh’. Asyhadu alla ila ha illallah wahdahu la syarikalah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuluh Alladzi la nabiya ba’da. Maasyirol muslimin yang di dunia ini tidak pernah mendapat masalah dan ujian, ada yang diliputi kesedihan karena memikirkan kekurangan hartanya. Memikirkan hutang yang bertumpuk tumpuk, ada juga yang mendapat masalah belum dianugerahi keturunan yang didambakan, merasakan penyakit yang tidak kunjung sembuh. Setiap kita pasti ada permasalahan yang kita hadapi dan solusi yang paling utama namun sering dilupakan oleh seorang mukmin adalah doa. Lihatlah bagaimana para anbiya, mereka berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, mereka adalah orang-orang yang soleh juga diuji oleh Allah. Ingatlah kisah Nabi Ayyub AS yang pernah diuji oleh Allah dengan penyakit menjijikan menahun, Allah berfirman menyebutkan tentang kisah Nabi Ayyub AS dalam surah Al Anbiya ayat 83 dan 84 yang artinya "Dan ingatlah kisah Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” "Maka Kami kabulkan doanya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan jumlah mereka sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami." Kita petik hikmahnya dari kisah ini satu doa namun keluar dari hati yang tulus bisa menghilangkan permasalahan yang lama dihadapi oleh seorang muslim. KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN DO’AOleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih1. Do’a adalah ibadah berdasarkan firman Allah وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. [Ghafir/40 60].Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Syaikh Taqiyuddin Subki berkata Yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya an ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak. [Fathul Bari 11/98].Dari Nu’man bin Basyir bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ ” Doa adalah ibadah“, kemudian beliau membaca ayat اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu“. [Ghafir/40 60].Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata Sebaiknya hadits Nu’man di atas difahami secara arti bahasa, artinya berdoa adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah. Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu”. Dalam ayat ini orang yang tidak mau tunduk dan berserah diri kepada Allah disebut orang-orang yang sombong, sehingga berdoa mempunyai keutamaan di dalam ibadah, dan ancaman bagi mereka yang tidak mau berdoa adalah hina dina. [Fathul Bari 11/98].Catatan Hadits yang berbunyi الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ “Doa adalah initi ibadah” [Hadits Dhaif. Didhaifkan Al-Albani, Ta’liq ala Misykatul Masabiih 2/693 No. 2231]2. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ“Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa“. [Sunan At-Timidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362].Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak ada sesuatu ibadah qauliyah ucapan yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa, sebab membandingkan sesuatu harus sesuai dengan substansinya. Sehingga pendapat yang mengatakan bahwa shalat adalah ibadah badaniyah yang paling utama sehingga hal ini tidak bertentangan dengan firman اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu“. [Al-Hujurat/49 13].3. Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa, berdasarkan hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam لَمْ يَسْأَلْ الله غَضَبَ اللهُ عَلَيْهِ“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Do’a 12/267-268].Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata “Makna hadits di atas yaitu barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Dia akan murka begitu pula sebaliknya Dia sangat senang apabila diminta hamba-Nya”. [Fathul Bari 11/98]Imam Al-Mubarak Furi berkata bahwa orang yang meninggalkan doa berarti sombong dan merasa tidak membutuhkan At-Thaibi berkata bahwa Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya, maka barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka berhak mendapat hadits di atas menunjukkan bahwa permohonan hamba kepada Allah merupakan kewajiban yang paling agung dan paling utama, karena menghindar dari murka Allah adalah suatu yang menjadi keharusan. [Mura’atul Mashabih 7/358]4. Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الْدُعَاءُ“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud adalah, takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura’atul Mafatih 7/354-355].Syaikh Utsaimin ditanya “Kita sering mendengar orang berdoa Ya Allah kami tidak memohon agar takdir kami dirubah akan tetapi kami meminta kelembutan dalam takdir tersebut. Apakah doa tersebut dibolehkan .?”Jawaban Berdoa seperti itu dilarang dan haram sebab doa bisa merubah takdir seperti yang telah disebutkan dalam hadits di atas. Bahkan orang yang berdoa seperti itu menantang Allah dan seakan mengatakan “Ya Allah takdirkanlah kepadaku apa saja yang Engkau kehendaki tetapi berilah kelembutan dalam takdir tersebut”.Seharusnya orang yang berdoa berketetapan hati dalam doanya, seperti berdoa Ya Allah kami memohon rahmat-Mu dan kami berlindung dari siksaan-Mu, dan doa semisalnya. Apabila seorang berdoa kepada Allah agar tidak dirubah takdirnya, maka apa manfaatnya sementara doa bisa merubah takdir, dan bisa jadi takdir tersebut hanya bisa berubah lantaran doa. Yang penting doa tersebut di atas tidak boleh dan hendaknya dihindarkan serta barangsiapa yang mendengar doa seperti itu sebaiknya menasehatinya. [Liqa’ Babul Maftuh 5/45-46]5. Orang yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu berdoa berdasarkan hadits Nabi bahwasanya beliau Shallallahu alaihi wa sallam النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ وَأَبْخَلُهُمْ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ“Orang yang lemah adalah orang yang meninggalkan berdoa dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil terhadap salam“. [Al-Haitsami, kitab Majma’ Az-Zawaid. Thabrani, Al-Ausath. Al-Mundziri, kitab At-Targhib berkata Sanadnya Jayyid bagus dan dishahihkan Al-Albani,As-Silsilah Ash-Shahihah 2/152-153 No. 601].Imam Manawi berkata bahwa yang dimaksud dengan Ajazu an-naasi adalah orang yang paling lemah akalnya dan paling buta penglihatan hatinya, dan yang dimaksud dengan Min ajzin an ad-dua’i adalah lemah memohon kepada Allah terlebih pada saat kesusahan dan demikian itu bisa mendatangkan murka Allah karena dia meninggalkan perintah-Nya padahal berdoa adalah perkerjaan yang sangat ringan.[Faidhul Qadir 1/556].Ahli syair berkata. Janganlah kamu meminta kepada manusia, memintalah kepada Dzat yang pintu-Nya tidak pernah akan murka jika engkau tidak meminta-Nya, sementara manusia marah jika sering diminta. Syair di atas menjadi bantahan terhadap anggapan bahwa yang lebih baik tidak Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan berdoa, barangsiapa yang meninggalkan doa berarti menentang perintah Allah dan barangsiapa yang melaksanakan berarti telah memenuhi perintah-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran“. [Al-Baqarah/2 186].Syaikh Sa’di mengatakan bahwa ayat di atas sebagai jawaban atas pertanyaan para sahabat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mereka bertanya Wahai Rasulullah, apakah Allah dekat sehingga kami memohon dengan berbisik-bisik ataukah Dia jauh sehingga kami memanggil-Nya dengan berteriak ? Maka turunlah ayat Allah. [Tafsir At-Thabari dan didhaifkan oleh Imam Ahmad 3/481].“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat”. Karena Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Menyaksikan terhadap sesuatu yang tersembunyi, rahasia dan mengetahui perubahan pandangan mata serta isi hati. Allah juga dekat dengan hamba-Nya yang meminta dan selalu sanggup mengabulkan permintaan. Maka Allah berfirman “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku”.Doa adalah dua macam yaitu doa ibadah dan doa permohonan. Kedekatan Allah dengan hamba-Nya terbagi dua macam yaitu ; kedekatan ilmu-Nya dengan setiap mahluk-Nya dan kedekatan dengan hamba-Nya dalam memberikan setiap permohonan, pertolongan dan taufik kepada yang berdoa kepada Allah dengan hati yang khusyu’ dan berdoa sesuai dengan aturan syariat serta tidak ada penghalang diterima doa tersebut seperti makan makanan yang haram atau semisalnya, maka Allah berjanji akan mengabulkan permohonan tersebut. Apalagi bila disertai hal-hal yang menyebabkan terkabulnya doa seperti memenuhi perintah Allah, meninggalkan larangan-Nya baik secara ucapan maupun perbuatan dan yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Maka Allah berfirman “Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hedaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.Artinya orang yang berdoa akan berada dalam kebenaran yaitu mendapatkan hidayah untuk beriman dan berbuat amal shalih serta terhindar dari kejahatan dan kekejian. [Tafsir As-Sa’di 1/224-225].7. Imam Zarkasi berkata bahwa konsentrasi dalam berdoa serta menunjukkan sikap rendah, tunduk, penghambaan dan merasa membutuhkan Allah adalah merupakan ibadah yang paling agung bahkan demikian itu menjadi syarat sahnya berjanji akan memberikan pahala orang yang berdoa, meskipun tidak dikabulkan Berdoa adalah menyibukkan diri untuk mengingat Allah sehingga timbul dalam hati rasa pengagungan terhadap kebesaran Allah dan ingin kembali kepada-Nya berhenti dari maksiat. Sering mengetuk pintu mempunyai kesempatan besar untuk masuk, sehingga ada pepatah bahwa barangsiapa yang sering mengetuk pintu, maka suatu saat akan diberi izin masuk sehingga dikatakan ”Diberi kesempatan berdoa lebih baik daripada diberi sesuatu”.9. Banyak berdoa bisa menghindarkan bencana dan musibah, sebagaimana firman Allah yang mengkisahkan tentang Nabi Ibrahim Alaihissallam وَاَدْعُوْ رَبِّيْۖ عَسٰٓى اَلَّآ اَكُوْنَ بِدُعَاۤءِ رَبِّيْ شَقِيًّا“Dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku“. [Maryam/19 48]Dan firman Allah tentang Nabi Zakaria رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا“Ia berkata ’Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku“. [Maryam/19 4 Al-Azhiyah fi Ahkamil Ad’iyah hal. 38-42].10. Sebagian orang hanya berdoa sekali atau dua kali dan setelah merasa tidak dikabulkan, lalu berhenti berdoa. Jelas tindakan seperti itu adalah tindakan yang keliru bahkan dia harus terus menerus mengulangi doanya hingga Allah Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam يَزَالُ يُسْتَجابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثم أو قَطِيعَةِ رَحِمٍ ما لم يستعجلْ ، قيل يا رَسول الله ، ما الاستعجال ؟ قال يقول قد دعوتُ ، وقد دَعَوتُ فلم أرَ يستجيب لي ، فَيَسْتَحْسِرُ عند ذلك ، ويَدَعُ الدعاءَ“Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Mereka bertanya Apa yang dimaksud tergesa-gesa ? Beliau menjawab ” Dia berkata ; Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggalkan doa“. [Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Do’a 4/87].Menurut Imam An-Nawawi yang dimaksud menyesal adalah meninggalkan doa. [Syarh Shahih Muslim 17/52].Maka seharusnya seorang hamba harus terus berdoa dan tidak boleh bosan serta merasa tidak dikabulkan doanya. Dalam ucapan “Saya berdoa berkali-kali tetapi tidak dikabulkan”.Syaikh Al-Mubarak Furi mengatakan bahwa Syaikh Al-Qari berkata “Yang dimaksud dengan kalimat tersebut adalah tidak melihat hasil doa saya. Terkadang merasa doanya lambat dikabulkan atau putus asa dari berdoa dan keduanya tercela. Perlu diketahui, ada waktu tertentu untuk terkabulnya doa, sebagaimana yang diriwayatkan bahwa doa Musa dan Harun agar Fir’aun dihancurkan oleh Allah baru terkabul setelah empat puluh tahun. Adapun berputus asa dari rahmat Allah tidak akan terjadi kecuali atas orang-orang kafir”. [Mura’atul Mafatih 7/348].Imam Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa di dalam hadits di atas terdapat etika berdoa yaitu terus mengajukan permohonan dan tidak berputus asa dalam berdoa sebab demikian itu merupakan bagian dari sikap ketundukan dan penyerahan diri kepada Allah serta merasa membutuhkan Allah, oleh karena itu sebagian ulama salaf berkata “Kami lebih takut dihalangi untuk berdoa daripada dihalangi terkabulnya doa”.Imam Ad-Dawudi berkata “Dikhawatirkan orang yang mengatakan bahwa dia selalu berdoa tetapi tidak dikabulkan maka doanya benar-benar tidak dikabulkan, atau benar-benar tidak dikabulkan penangguhan siksa akhirat atau pengampunan dosa-dosanya”.Imam Ibnul Jauzi berkata “Ketahuilah bahwa doa orang mukmin tidak mungkin ditolak, boleh jadi ditunda pengkabulannya lebih baik atau digantikan sesuatu yang lebih maslahat dari pada yang diminta baik di dunia atau di akhirat. Sebaiknya seorang hamba tidak meninggalkan berdoa kepada Rabbnya sebab doa adalah ibadah yaitu ibadah penyerahan dan ketundukan kepada Allah”. [Fathul Bari 7/348 ]Dari Aisyah Radhiyallahu anha bahwa beliau berkata “Tatkala Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam terkena sihir orang Yahudi bernama Lubaid bin A’sham, beliau berkata sehingga seakan-akan Rasulullah melakukan sesuatu padahal tidak melakukannya hingga pada suatu malam Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berdoa kemudian berdoa dan terus berdoa”. [Shahih Muslim, kitab Salam bab Sihir 7/14]Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menekankan kepada setiap hamba tatkala tertimpa bencana atau musibah untuk memperbanyak doa dan terus berserah diri kepada Allah. [Syarh Shahih Muslim 7/14].Dari Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu anhu berkata bahwa tatkala saya mulai bertempur saat perang Badr saya kembali dengan cepat untuk melihat apa yang dikerjakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ternyata beliau sedang bersujud dan membaca Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Kekal, Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Kekal, kemudian saya kembali bertempur, lalu saya kembali lagi ke tempat Rasulullah, saya temui beliau dalam keadaan sujud, kemudian saya kembali bertempur lalu saya kembali ke tempat beliau dan saya temui masih membaca doa tersebut sehingga Allah memberikan kemenangan”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/78. Dishahihkan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/98]Dari Ubadah bin Shamit Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ مَا عَلَى الأرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُو الله تَعَالَى بِدَعْوَةٍ إِلاَّ آتَاهُ اللهُ إيَّاها ، أَوْ صَرفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ، مَا لَمْ يَدْعُ بإثْمٍ ، أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ القَومِ إِذاً نُكْثِرُ قَالَ اللهُ أكْثَرُ . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ “Tidak ada seorang muslim berdoa kepada Allah di dunia dengan suatu permohonan kecuali Allah akan mengabulkannya atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya, selagi tidak berdoa sesuatu dosa atau pemutusan kerabat. Ada seorang laki-laki dari suatu kaum berkata Jikalau begitu saya akan memperbanyak doa. Beliau bersabda ”Allah mengabulkan doa lebih banyak daripada yang kalian minta”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/78. Dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul bari 11/98].11. Hadits yang berbunyi. “Allah mencintai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa“. [Hadits Dhaif, Al-Albani berkata dalam Silsilah Dhaifah bahwa hadits ini bathil 2/96-97].[Disalin dari buku Jahalatun nas fid du’a, edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdoa, oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, hal 37-42, Terbitan Darul Haq, Penerjemah Zaenal Abidin, Lc.] Home /A7. Adab Do'a dan.../Keutamaan Dan Kemuliaan Do’a

materi ceramah tentang doa