Emulsidibuat untuk diperoleh suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran 2 cairan yang saling tidak bisa saling bercampur. Tujuan pemakaian emulsi adalah: 1. Dipergunakan sebagai obat dalam / peroral. Umumnya emulsi tipe o/w. Contohnya: Laxativa (oleum cocos, oleum ricini) Scott's Emulsion (Vit A dan Vit D) 2. Jumlahmaksimum asam benzoat yang boleh. digunakan adalah 1000 ppm atau 1 gram per kg bahan (permenkes No. 722/Menkes/per/1X/1988). Pembatasan penggunaan asam benzoat ini. bertujuan agar tidak terjadi keracunan. Konsumsi yang berlebihan dari asam. benzoat dalam suatu bahan makanan tidak dianjurkan karena jumlah zat. Yaituzat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut. Emulgator. Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. Antioksidan yang digunakan antara lain asam askorbat, L.tocopherol, asam sitrat, propil gallat , asam gallat. I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai penstabil pada emulsi. Pada makanan, emulsifier berperan; 1 I. PENDAHULUAN Emulsifier merupakan bahan tambahan pada produk farmasi dan makanan yang berfungsi sebagai penstabil pada emulsi. Pada makanan, emuls Author: Utami Wibowo. 62 downloads 99 Views 19KB Size. Translationsin context of "BANYAK ASAM ASKORBAT" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "BANYAK ASAM ASKORBAT" - indonesian-english translations and search engine for indonesian translations. soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan bersusun. “Asam askorbat atau vitamin C merupakan nutrisi yang berfungsi untuk membentuk kolagen, yaitu suatu zat yang berperan penting dalam memperbaiki gigi, tulang, dan kulit. Kamu bisa menemukan nutrisi ini dalam berbagai buah dengan rasa asam dan beberapa jenis sayuran.” Halodoc, Jakarta – Vitamin C memiliki peran yang sangat penting berkaitan dengan bermacam proses yang terjadi pada tubuh. Ini termasuk menjaga dan membuat kerja sistem imunitas tubuh lebih optimal, membantu proses pembentukan protein, kolagen, hingga membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh. Sayangnya, vitamin C tidak bisa terbentuk secara alami pada tubuh. Artinya, untuk bisa memenuhi kebutuhan harian tubuh akan vitamin satu ini, kamu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Misalnya, tomat, jeruk, bayam, stroberi, atau buah kiwi. Namun, kamu juga perlu memperhatikan bahwa ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko tubuh kurang vitamin C, yaitu diet yang tidak tepat dan kebiasaan merokok. Baca juga 8 Manfaat Jeruk, Buah Kaya Vitamin C Secara sederhana, tubuh membutuhkan asam askorbat karena memang sangat bermanfaat untuk berbagai proses kehidupan. Pembuluh darah, otot, tulang, jaringan ikat, gigi, dan kulit membutuhkan nutrisi ini. Misalnya, agar terhindar dari anemia, tubuh membutuhkan zat besi. Nah, supaya mampu terserap dengan baik, dibutuhkan vitamin C untuk membantu proses tersebut. Tidak hanya itu, nutrisi ini juga sering digunakan untuk mengatasi dan sebagai tindakan pencegahan dari kekurangan asupan vitamin C yang disebut dengan skorbut. Lalu, orang-orang yang memiliki kerentanan terhadap kurang vitamin C karena masalah pencernaan pun membutuhkan suplemen ini. Pasalnya, apabila sudah sangat parah, kondisi tersebut bisa mengakibatkan gusi berdarah, anemia, dan memar pada tubuh. Berapa Dosis yang Dianjurkan? Suplemen asam askorbat bisa dengan mudah kamu dapatkan di apotek terdekat. Cek kebutuhan obat kamu melalui layanan pharmacy delivery di aplikasi Halodoc. Download saja aplikasinya di ponselmu. Kalau kamu harus berobat ke rumah sakit, buat janji lewat aplikasi Halodoc juga bisa kok. Baca juga Ingin Suntik Vitamin C? Kenali Dulu Manfaat dan Bahayanya Akan tetapi, ada jumlah asupan harian yang perlu kamu perhatikan. Pasalnya, kebutuhan rata-rata asam askorbat pada setiap orang tentu saja sangat berbeda, bergantung pada jenis kelamin, kondisi medis yang menyertainya, dan usia. Misalnya, untuk bayi dan anak dengan usia antara 0 sampai 9 tahun, kebutuhan rata-rata asam askorbat adalah sekitar 40 sampai 50 miligram sehari. Sementara untuk remaja perempuan dan laki-laki dengan rentang usia 10 sampai 15 tahun, kebutuhannya adalah 20 sampai 75 miligram dalam satu hari. Kemudian, untuk laki-laki dewasa berusia antara 16 sampai 80 tahun ke atas, kebutuhannya hanya 90 miligram atau setara dengan mengonsumsi dua buah jeruk. Sementara untuk wanita dewasa dengan rentang usia yang sama membutuhkan asupan asam askorbat sekitar 75 miligram saja dalam satu hari. Namun, perhatikan, konsumsi dan kebutuhannya akan menjadi berbeda untuk perempuan yang sedang hamil. Dosisnya adalah sekitar 85 miligram dalam satu hari. Lalu, untuk ibu menyusui, kebutuhannya menjadi 120 miligram dalam sehari. Jadi, ada baiknya kamu tanyakan dulu pada dokter sebelum mengonsumsi asam askorbat ini, ya! Baca juga Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin C Bisa Bahayakan Ginjal Hal lainnya yang perlu kamu perhatikan adalah perbanyak konsumsi air putih untuk membantu melancarkan proses penyerapan nutrisi ini di dalam tubuh. Hindari pula menambah, mengurangi, atau bahkan menghentikan konsumsinya secara tiba-tiba tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter. Referensi Drugs. Diakses pada 2021. Ascorbic Acid. WebMD. Diakses pada 2021. Ascorbic Acid. Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Vitamin C. Ketika kita mendengar kata “Emulsi” yang ada pada pikiran kita mungkin praktikum minyak dan air yang pernah kita lakukan saat Sekolah Menengah Atas. Lalu sebenarnya, apa itu emulsi dan bagaimana cara kerjanya?Emulsi adalah sesuatu zat berjenis koloid dimana zat ini akan ada pada fase yang melakukan dispersi ke fase lainnya karena adanya bantuan dari zat pengemulsi. Singkatnya, emulsi ini adalah penggabungan dua buah zat yang tidak bisa bergabung menjadi satu kesatuan. Komponen Emulsi1. Komponen Dasar Emulsi2. Komponen TambahanCara Pembuatan Emulsi1. Metode Continental2. Metode Inggris3. Metode BotolSudah Tahu Apa Itu Emulsi?Komponen EmulsiEmulsi sendiri mempunyai dua komponen yang terkandung dan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut 1. Komponen Dasar EmulsiKomponen dasar ini adalah bahan-bahan yang terdapat pada suatu emulsi untuk dapat menggabungkan kedua zat yang biasanya tidak akan menyatu. Komponen ini terdiri atas 3 bagian Fase Internal Fase ini mempunyai banyak nama, seperti fase dispersi dan fase discontinue. Maksudnya pengemulsi tersebut berbentuk sebagai zat cair yang terbagi menjadi butiran kecil hingga dapat bergabung dengan butiran kecil EksternalPada fase komponen dasar emulsi kedua ini, zat emulsi berfungsi sebagai bahan pendukung terjadinya proses penggabungan kedua zat komponen ketiga ini, emulsi berfungsi sebagai bahan stabilizer penggabungan. Biasanya, zat-zat yang berfungsi menjadi emulgator ini adalah agar-agar, gelatin, kuning telur, sabun dan magnesium Aluminium Komponen TambahanUntuk komponen yang satu ini, zat-zat yang termasuk ke dalamnya berfungsi sebagai bahan tambahan agar memperoleh hasil yang baik dalam penggabungan dua zat tersebut. Contoh dari komponen-komponen tambahan tersebut adalah sebagai berikut Corrigen Actionis sebagai zat perbaikan cara kerja obat, Colouris sebagai zat perubahan warna obat, Solubillis sebagai zat perbaikan kelarutan obat.Preservativ, tujuannya untuk mengawetkan. Contoh zatnya adalah asam benzoate dan asam Oksidan, contohnya adalah asam sitrat dan asam Pembuatan EmulsiSelain mengetahui apa itu emulsi, Sobat Vmedis juga harus tahu bagaimana proses dan cara pembuatan emulsi. Ada 3 metode cara pembuatan emulsi yang ada. Berikut ini penjelasannya1. Metode ContinentalPada metode ini, zat pengemulsi atau zat pencampur akan dicampurkan ke dalam minyak. Setelah zat nya tercampur, minyak tersebut akan dicampur dengan air secara perlahan. Hal ini bertujuan sebagai pembentukan corpus emulsi. Setelah itu minyak akan diaduk dan diencerkan dengan air yang telah Metode InggrisUntuk metode inggris ini, zat pengemulsi akan lebih dulu masuk ke dalam air. Hal ini bertujuan agar air membentuk suatu mucilago polimer alam.Setelah itu, minyak akan dengan perlahan-lahan dimasukkan ke atas air untuk bersatu dan membentuk emulsi. Setelah minyak bersatu dengan air, barulah kedua cairan tersebut diencerkan lagi dengan sisa air yang Metode BotolMetode botol ini cocok menjadi metode saat minyak menguap. Minyak yang sudah mengalami proses penguapan akan melepas zat-zat yang mempunyai viskositas yang rendah. Hal ini akan menyebabkan minyak akan kehilangan kekentalannya. Setelah itu, minyak dan pengemulsi akan bersama-sama dimasukkan ke dalam satu botol kering sebelum air. Setelah ketiga zat tercampur, botol akan dikocok keras sampai kedua zat tersebut Tahu Apa Itu Emulsi?Itulah beberapa penjelasan dan jawaban atas pertanyaan apa itu emulsi. Jika Sobat Vmedis perlu membeli obat tanpa ribet keluar rumah, bisa menggunakan Software Apotek Vmedis, sebagai software terbaik di Indonesia. Selain itu, software ini juga dapat membantu kamu yang mempunyai masalah seputar apotek, loh. Selamat mencoba! PENDAHULUAN Farmasi Fisika merupakan suatu ilmu yang menggabungkan antara ilmu Fisika dengan ilmu Farmasi. Ilmu Fisika mempelajari tentang sifat-sifat fisika suatu zat baik berupa sifat molekul maupun tentang sifat turunan suatu zat. Sedangkan ilmu Farmasi adalah ilmu tentang obat-obat yang mempelajari cara membuat, memformulasi senyawa obat menjadi sebuah sediaan jadi yang dapat beredar di pasaran. Gabungkan kedua ilmu tersebut akan menghasilkan suatu sediaan farmasi yang berstandar baik, berefek baik, dan mempunyai kestabilan yang baik pula. Modul I ini menjelaskan perkenalan awal mengenai mata kuliah Farmasi Fisika, mengapa Farmasi Fisika itu merupakan ilmu yang penting dan wajib dipelajari dalam ilmu Farmasi. Berhubungan dengan ilmu ini, ilmu Fisika sangat mendukung dalam memenuhi kestabilan obat yang baik. Pengetahuan mengenai sifat fisika molekul zat obat merupakan dasar dalam penyusunan formula sediaan obat karena sifat fisika molekul obat lah yang akan memengaruhi aspek-aspek formulasi zat obat menjadi sebuah sediaan farmasi yang memenuhi syarat. Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan cara pengujian sediaan obat berdasarkan sifat fisika molekul obat. Secara khusus mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dasar-dasar Farmasi Fisika serta mampu menjelaskan sifat fisik molekul obat. Untuk mencapai tujuan ini maka sebelum mengambil mata kuliah Farmasi Fisika, mahasiswa diharapkan telah memahami mata kuliah Fisika. Melihat pentingnya ilmu di atas, maka diperlukan penjelasan mengenai dasar-dasar Farmasi Fisika dan sifat fisika molekul obat meliputi indeks bias, rotasi optik, massa jenis dan konstanta dielektrikum yang dituangkan dalam modul I ini. Dengan adanya modul I ini, diharapkan mampu mempermudah mahasiswa dalam mengenal ilmu Farmasi Fisika, yang selanjutnya mahasiswa diarahkan mengenal sifat fisika molekul obat, yang merupakan dasar awal kestabilan sediaan farmasi. EMULSI EMULSI adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara termodinamika, yang terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang tidak bercampur, dimana salah satunya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan–tetesan kecil, yang berukuran 0,1-100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok. KOMPONEN EMULSI Digolongkan menjadi 2 macam yaitu Komponen Dasar Yaitu bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi, biasanya terdiri dari 1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain. 2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar pendukung dari emulsi tersebut. 3. Emulgator Adalah bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. Komponen Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis,odoris, colouris, preservatif pengawet, antoksidant. Preservatif yang biasa digunakan adalah metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll. Antioksidant yang digunakan antara lain asam askorbat, asam sitrat, propil gallat dan asam gallat. TIPE EMULSI Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu Emulsi tipe O/W oil in wateratau M/A minyak dalam air. Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase internal dan air fase eksternal. 2. Emulsi tipe W/O water in oil atau A/M air dalam minak. Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal. TUJUAN PEMAKAIAN EMULSI Emulsi dibuat untuk diperoleh suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran dua cairan yang saling tidak bisa bercampur. Tujuan pemakaian emulsi adalah 1. Dipergunakan sebagai obat dalam / peroal. Umumnya emulsi tipe O/W. 2. Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe O/W maupun W/O tergantung banyak faktor misalnya sifat zat atau jenis efek terapi yang dikehendaki. TEORI TERJADINYA EMULSI Proses terbentuknya emulsi dikenal 4 macam teori, yang melihat proses terjadinya emulsi dari sudut pandang yang berbeda-beda. 1. Teori Tegangan Permukaan Surface Tension Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut dengan daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis yang disebut dengan daya adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan terjadinya perbedaan tegangan bidang batas dua cairan yang tidak dapat bercampur. Tegangan yang terjadi antara dua cairan tersebut dinamakan tegangan bidang batas. Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur. Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan senyawa organik tetentu antara lain sabun. Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur. 2. Teori Orientasi Bentuk Baji Oriented Wedge Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni Kelompok hidrofilik, yakni bagian dari emulgator yang suka pada air. Kelompok lipofilik, yakni bagian yang suka pada minyak. 3. Teori Interparsial Film Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers. Dengan terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk bergabung menjadi terhalang. Dengan kata lain fase dispers menjadi stabil. Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang dipakai adalah Dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak. Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers. Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel dengan segera. 4. Teori Electric Double Layer lapisan listrik ganda Jika minyak terdispersi kedalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan bermuatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya. Dengan demikian seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan menggandakan penggabungan menjadi satu molekul besar. Karena susunan listrik yang menyelubungisesama partikel akan tolak menolak dan stabilitas emulsi akan bertambah. Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ketiga cara dibawah ini. Terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel. Terjadinya absorpsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya. Terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya EMULGATOR BAHAN PENGEMULSI Emulgator alam Yaitu Emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit, dapat digolongkan menjadi tiga golongan 1. Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan Bahan-bahan karbohidrat , bahan-bahan alami seperti akasia gom, tragakan, agar, kondrus dan pectin. Bahan-bahan ini membentuk koloid hidrofilik bila ditambahkan kedalam air dan umumnya menghasilkan emulsi m/a. a. Gom arab Sangat baik untuk emulgator tipe O/W dan untuk obat minum. Kestabilan emulsi yang dibuat dengan gom arab berdasarkan 2 faktor yaitu – Kerja gom sebagai koloid pelindung – Terbentuknya cairan yang cukup kental sehingga laju pengendapan cukup kecil sedangkan masa mudah dituang tiksotropi. – Lemak-lemak padat PGA sama banyak dengan lemak padat. – Minyak atsiri PGA sama banyak dengan minyak atsiri. – Minyak lemak PGA ½ kali berat minyak. – Minyak lemak + minyak atsiri + Zat padat larut dalam minyak lemak. – Bahan obat cair BJ tinggi seperti cloroform dan bromoform. – Balsam-balsam. – Oleum lecoris aseli c. Agar-agar d. Chondrus e. Emulgator lain Pektin, metil selulosa, CMC 1-2 %. 2. Emulgator alam dari hewan Zat-zat protein seperti gelatin, kuning telur, kasein, dan adeps lanae. Bahan-bahan ini menghasilkan emulsi tipe m/a. kerugian gelatin sebagai suatu zat pengemulsi adalah sediaan menjadi terlalu cair dan menjadi lebih cair pada pendiaman. CARA PEMBUATAN EMULSI Dikenal 3 metode dalam pembuatan emulsi yaitu gom kering Disebut pula metode continental dan metode 4;2;1. Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah volume air dan ¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator. Pertama-tama gom didispersikan kedalam minyak, lalu ditambahkan air sekaligus dan diaduk /digerus dengan cepat dan searah hingga terbentuk korpus emulsi. gom basah Disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering. Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit botol Disebut pula metode Forbes. Metode inii digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah. Metode ini merrupakan variasi dari metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar. Dalam botol kering, emulgator yang digunakan ¼ dari jumlah minyak. Ditambahkan dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai volume yang tepat. Penyabunan In Situ a. Sabun Kalsium Emulsi a/m yang terdiri dari campuran minyak sayur dan air jeruk,yang dibuat dengan sederhana yaitu mencampurkan minyak dan air dalam jumlah yang sama dan dikocok kuat-kuat. Bahan pengemulsi, terutama kalsium oleat, dibentuk secara in situ disiapkan dari minyak sayur alami yang mengandung asam lemak bebas. b. Sabun Lunak Metode ini, basis di larutkan dalam fase air dan asam lemak dalam fase minyak. Jika perlu, maka bahan dapat dilelehkan, komponen tersebut dapat dipisahkan dalam dua gelas beker dan dipanaskan hingga meleleh, jika kedua fase telah mencapai temperature yang sama, maka fase eksternal ditambahkan kedalam fase internal dengan pengadukan. c. Pengemulsi Sintetik Alat yang digunakan dalam pembuatan emulsi, untuk pembuatan emulsi yang baik. Mortar dan stamper Botol Mixer, blender Homogenizer Colloid mill Cara Membedakan Tipe Emulsi 1. Test Pengenceran Tetesan Metode ini berdasarkan prinsip bahwa suatu emulsi akan bercampur dengan yang menjadi fase luarnya. Misalnya suatu emulsi tipe m/a, maka emulsi ini akan mudah diencerkan dengan penabahan air. Begitu pula sebaliknya dengan tipe a/m. 2. Test Kelarutan Pewarna Metode ini berdasarkan prinsip keseragaman disperse pewarna dalam emulsi , jika pewarna larut dalam fase luar dari emulsi. Misalnya amaranth, adalah pewarna yang larut air, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe m/a. Sudan III, adalah pewarna yang larut minyak, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe a/m. Test Creaming Arah Pembentukan Krim Creaming adalah proses sedimentasi dari tetesan-tetesan terdispersi berdasarkan densitas dari fase internal dan fase eksternal. Jika densitas relative dari kedua fase diketahui, pembentukan arah krim dari fase dispers dapat menunjukkan tipe emulsi yang ada. Pada sebagian besar system farmasetik, densitas fase minyak atau lemak kurang dibandingkan fase air; sehingga, jika terjadi krim pada bagian atas, maka emulsi tersebut adalah tipe m/a, jika emulsi krim terjadi pada bagian bawah, maka emulsi tersebut merupakan tipe a/m. 4. Test Konduktivitas Elektrik Metode ini berdasarkan prinsip bahwa air atau larutan berair mampu menghantarkan listrik, dan minyak tidak dapat menghantarkan listrik. Jika suatu elektroda diletakkan pada suatu system emulsi, konduktivitas elektrik tampak, maka emulsi tersebut tipe m/a, dan begitu pula sebaliknya pada emulsi tipe a/m. 5. Test Fluorosensi Sangat banyak minyak yang dapat berfluorosensi jika terpapar sinar ultra violet. Jika setetes emulsi di uji dibawah paparan sinar ultra violet dan diamati dibawah mikroskop menunjukkan seluruh daerah berfluorosensi maka tipe emulsi itu adalah a/m, jika emulsi tipe m/a, maka fluorosensi hanya berupa noda. Kestabilan Emulsi Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali. Koalesen dan cracking breaking yaitu pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen menyatu. Sifatnya irreversibel tidak bisa diperbaiki. Hal ini dapat terjadi karena Peristiwa kimia, seperti penambahan alkohol, perubahan PH, penambahan CaO / CaCL2 Peristiwa fisika, seperti pemanasan, penyaringan, pendinginan dan pengadukan. Inversi yaitu peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi W/O menjadi O/W atau sebaliknya dan sifatnya irreversible. Viskositas emulsi dipengaruhi oleh perubahan komposisi 1. Adanya hubungan linear antara viskositas emulsi dan viskositas fase kontinu. 2. Makin besar volume fase dalam, makin besar pula viskositas nyatanya. 3. Untuk mengatur viskositas emulsi, tiga factor interaksi yang harus dipertimbangkan oleh pembuat formula, yaitu Viskositas emulsi m/a dan a/m dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran partikel fase terdispersi , Kestabilan emulsi ditingkatkan dengan pengurangan ukuran partikel dan Flokulasi atau penggumpalan, yang cenderung membentuk fase dalam yang dapat meningkatkan efek penstabil, walaupun ia meningkatkan viskositas. 4. Biasanya viskositas emulsi meningkat dengan meningkatnya umur sediaan tersebut. HydrophylLipophyl Balance HLB Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. Harga keseimbangan itu dikenal dengan istilah Hydrophyl Lipophyl Balance yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil. Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok yang suka pada air, itu artinya emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya. Dalam tabel dibawah dapat dilihat kegunaan suatu emulgator ditinjau dari harga HLB-nya. Skip to content Beranda / Obat A-Z / Asam Askorbat Manfaat, Dosis, Efek Samping Asam Askorbat Manfaat, Dosis, Efek Samping – Asam askorbat obat apa? Asam askorbat adalah nama lain dari vitamin C. Jenis vitamin larut air ini merupakan salah satu vitamin paling dibutuhkan oleh tubuh. Fungsi asam askorbat adalah sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem lebih jauh tentang Asam askorbat mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Asam askorbat berikut ini. Rangkuman Informasi Obat Asam askorbat Nama Obat Asam askorbat Kelas Obat Suplemen Kategori Obat bebas Manfaat Obat Antioksidan, meningkatkan sistem imun Dikonsumsi Oleh Dewasa dan anak-anak Sediaan Obat Tablet effervescent, tablet hisap, cairan injeksi Manfaat Asam askorbat Fungsi asam askorbat secara umum adalah menjaga sistem imun tubuh dan sebagai antioksidan. Antioksidan asam askorbat umumnya dapat didapatkan dari sumber makanan. Penggunaan asam askorbat vitamin C dalam bentuk suplemen umumnya dilakukan untuk mengatasi beberapa masalah terkait dengan defisiensi vitamin C. Manfaat dan fungsi asam askorbat sebagai suplemen meliputi dan mencegah penyakit scurvy Scurvy adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan asupan vitamin C. Seseorang yang jarang mengonsumsi buah dan sayur berisiko tinggi terkena scurvy. Gejala scurvy dapat meliputi lemah, lelah, gusi berdarah, dan gangguan pada kulit. 2. Membantu penyerapan zat besi Fungsi asam askorbat yang kedua adalah membantu dalam penyerapan zat besi. Konsumsi vitamin C bersama zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Hal ini lah yang menyebabkan kekurangan vitamin C juga dapat memicu anemia, karena zat besi sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. 3. Antioksidan dan meningkatkan sistem imun Suplemen vitamin C juga dapat bertindak sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat memicu kerusakan sel. Fungsi antioksidan asam askorbat tidak hanya dimanfaatkan untuk kesehatan, tapi juga dalam bidang kecantikan untuk mencegah penuaan. Asam askorbat vitamin C juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Konsumsi vitamin C ketika gejala penyakit ringan seperti flu muncul umumnya dapat membantu tubuh kembali pulih tanpa harus mengonsumsi obat-obatan lain. Selain fungsi asam askorbat di atas, beberapa fungsi vitamin C lainnya adalah seperti untuk mengosongkan perut pada prosedur kolonoskopi, meningkatkan protein dalam urin, tekanan darah tinggi, radang lambung, dan masih banyak lagi. Asam askorbat dapat diberikan bersamaan dengan obat-obatan lain untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut. Dosis Asam askorbat Sediaan Asam askorbat bermacam-macam mulai dari tablet, tablet hisap, tablet effervescent, dan juga cairan injeksi. Dosis harian asam askorbat yang direkomendasikan adalah sebagai berikut ini Usia 0-6 bulan 40 mg/hari. Usia 7-12 bulan 50 mg/hari. Usia 1-3 tahun 15 mg/hari. Usia 4-8 tahun 25 mg/hari. Usia 9-13 tahun 45 mg/hari. Perempuan usia 14-18 tahun 65 mg/hari. Remaja hamil 80 mg/hari. Remaja menyusui 115 mg/hari Laki-laki usia 14-18 tahun 75 mg/hari. Pria 19 tahun ke atas 90 mg/hari. Wanita 19 tahun ke atas 75 mg/hari. Wanita hamil 85 mg/hari. Wanita menyusui 120 mg/hari. Apabila Anda seorang perokok, maka dosis harus ditambahkan 35 mg/hari. Dosis di atas adalah dosis harian asam askorbat. Dosis bisa didapatkan dari suplemen atau bisa juga sebagian didapatkan dari asupan diet lainnya. Dosis suplemen dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan dan jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker. Petunjuk Penggunaan Asam askorbat Asam askorbat harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah cara minum Asam askorbat yang benar Gunakan suplemen asam askorbat sesuai dengan dosis yang disarankan. Gunakan suplemen asam askorbat pada waktu yang sama setiap harinya. Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja. Jika tidak sengaja mengonsumsi suplemen asam askorbat melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter. Petunjuk Penyimpanan Asam askorbat Berikut adalah petunjuk penyimpanan asam askorbat yang harus diperhatikan Simpan suplemen vitamin C pada suhu ruangan. Simpan suplemen asam askorbat di tempat kering dan tidak lembap. Hindari suplemen asam askorbat dari cahaya atau sinar matahari langsung. Hindari suplemen asam askorbat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Efek Samping Asam askorbat Setiap jenis obat memiliki potensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan vitamin. Asam askorbat vitamin C juga memilki potensi menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan asam arkorbat Diare Mual Muntah Kram perut Mulas Efek samping lain yang lebih serius namun lebih jarang terjadi adalah seperti Buang air kecil menyakitkan Urin mengandung darah Reaksi alergi seperti ruam, gatal, bengkak pada wajah, lidah, tenggorokan, pusing, kesulitan bernapas. Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda. Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Interaksi Obat Asam askorbat Interaksi obat dapat terjadi ketika Asam askorbat digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping. Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Asam askorbat Aluminium Estrogen Fluphenzine Kemoterapi Obat untuk HIV/AIDS, protease inhibitor Statin Niacin Warfarin Obat-obatan lain yang mungkin juga dapat berinteraksi meskipun kemungkinannya lebih kecil adalah seperti Acetaminophen Aspirin Trilisate Nicardipine Nifediine Salsalate Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Asam askorbat untuk menghindari interaksi obat. Peringatan dan Perhatian Asam askorbat Asam askorbat tersedia dalam sediaan obat bebas dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain dan masuk ke dalam golongan obat resep. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Asam askorbat Jangan gunakan suplemen ini pada pasien yang hipersensitif terhadap asam askorbat vitamin C dan komponen lain yang terkandung dalam suplemen ini. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kondisi seperti hamil, menyusui, memiliki riwayat penyakti ginjal, memiliki riwayat defisiensi G6PD, diabetes, dan kelainan darah. Sumber VITAMIN C ASCORBIC ACID – diakses 26 April 2019 Vitamin C – diakses 26 April 2019 ASAM ASKORBAT – diakses 26 April 2019 DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi

asam askorbat dalam emulsi berfungsi sebagai