elisa. model😍😍wie kann man nur so eine weldschönheit sein😭 ️ ️ ️😍😍😍. 2018-10-4 Verse(10:1) - Word by Word. Welcome to the Quranic Arabic Corpus, an annotated linguistic resource which shows the Arabic grammar, syntax and morphology for each word in the Holy Quran. Click on an Arabic word below to see details of the word's grammar, or to suggest a correction. HeatherMahoney 1 2 , Emily Peterson 1 2 , Hannah Justin 1 2 , David Gonzalez 1 2 , Christopher Cardona 1 2 , Korey Stevanovic 3 , John Faulkner 1 2 , Amara Yunus 4 , Alexandra Portugues 1 2 , Amy Henriksen 1 2 , Camden Burns 1 2 , Cameron McNeill 5 , Joshua Gamsby 1 2 , Danielle Gulick 6 7 KitabYunus adalah kitab kelima dalam kumpulan kitab yang disebut Nabi-nabi Kecil dalam Perjanjian Lama. Yunus dipanggil oleh Tuhan (Yahweh) melalui Firman-Nya, yang berarti mau tidak mau mereka berubah menjadi manusia baru. [1] Kitab ini berbeda dengan kitab-kitab nabi lainnya karena kitab ini tidak berisi ucapan-ucapan sang nabi kepada Israel 6016 723 3628 [email protected] 4, Jalan Dato Yunus 1, Kawasan Perindustrian Dato Yunus Sulaiman, 81120 Skudai, Johor, Malaysia. soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan bersusun. Join WordPress Executive Director Josepha Haden Chomphosy in the 57th episode of the WordPress Briefing as she discusses the Contributor Mentorship Program to help increase the success of new contributors over time. Have a question you’d like answered? You can submit them to wpbriefing either written or as a voice recording. Credits Editor Dustin HartzlerLogo Javier ArceProduction Brett McSherrySong Fearless First by Kevin MacLeod Show Notes WordCamp Europe 2023, Athens, Greece. This event includes a special Keynote from Matt Mullenweg, Josepha Haden Chomposy, and Matías Ventura. WordPress Contributor Mentorship Program Pilot Program Proposal Make WordPress Community Idea generation Next Gen WordCamps! WordPress Milestones’ volume two book Building Blocks The Evolution of WordPress is available in several formats for download on GitHub. Transcript Read more Episode 57 The Power of WordPress Mentorship[Josepha Haden Chomphosy 000000] Intro music Hello everyone, and welcome to the WordPress Briefing, the podcast where you can catch quick explanations of the ideas behind the WordPress open source project, some insight into the community that supports it, and get a small list of big things coming up in the next two weeks. I’m your host, Joseph Hayden Chomphosy. Here we go! Intro music [Josepha Haden Chomphosy 000040] Over the course of this year, there has been a lot of research and examination of the contributor funnel in the WordPress community. That research confirms some assumptions about what most contributor stories have in common the hurdles, the general paths taken, and the way that problem-solving was done. Then in February of this year, Hari Shanker published a proposal for a mentorship program for WordPress. And now we’ve got a pilot program that’s been defined and is waiting for your feedback. If you’ve not read the post about the contributor mentorship program, for one do it. But if you would rather hear a synopsis from me, don’t worry, I’m about to give you a 10-cent tour. [Josepha Haden Chomphosy 000122] First up, who is doing this? This pilot program has been outlined by a community working group. We often have working groups in WordPress, and they almost always have specific projects around events or programs, or code updates. Since this working group is focused on a project-wide program, there is project-wide representation in it. All the names are at the bottom of the post, which you can find in our show notes. But it’s got folks who contribute with code or contribute with time or contribute with design folks who are self-sponsored or corporately sponsored, just a nice mix of people. The program as a whole, though, is being stewarded by Hari Shankar, a longtime supporter of and contributor to WordPress. [Josepha Haden Chomphosy 000206] So next, what is this for? There are a few goals for the program. But the overarching goal is to increase the success of new contributors over time. We can all agree that if we were to have 1000s of new contributors every day, but they couldn’t find their way to impactful contributions or meaningful connections quickly, then we would have done them a disservice. And they probably won’t continue to be part of the community without a bit more effort. The when and the where are essentially “right now and right here,” so that brings us finally to Why. Why are we doing this mentorship program? Apart from to help people who want to contribute have an easier path to success – which frankly is enough of a reason anyway – the why is wrapped up in our overall philosophies in the project. If we believe that good ideas can come from anywhere and that contributions of any size matter. And that open source is an idea that can change our generation and that we are democratizing publishing, then bringing new people brings new ideas, and beginner contributions can grow over time. We can maintain this idea, this concept of open source, into the next generation and to future generations. And always keep our sights on the open web. To learn more about this and other project-wide initiatives, swing by or check the links in today’s show notes on [Josepha Haden Chomphosy 000353] Which brings us now to our small list of big things. [Josepha Haden Chomphosy 000356] First on the list is WordCamp Europe. That’s coming up at the end of the week on June 8 through 10th in Athens, Greece. There will be a major update from Matt and friends, so even if you aren’t there in person, keep an eye out for those recordings. But for those who are there and you’re curious about the mentorship program or anything else to do with WordPress and contributing to the project, you can come find me or Angela Jin, Hari will also be there, Chloé will be there, Héctor will be there, lots of people, and we want to hear your thoughts and answer your questions. [Josepha Haden Chomphosy 000427] Second is a call for brainpower! A call for your brainstorms! On the subject of the next generation, we’ve got a discussion going on about the next generation of WordCamps. We’ve been discussing what new types and varieties might be available, and that might make sense for people as we get back to in-person events. So if you’ve got a kind of WordCamp that you’ve been desperately wanting to try, now’s the time to let folks know about it. [Josepha Haden Chomphosy 000454] And the final thing is the second volume of The WordPress history book called Building Blocks The Evolution of WordPress is now available for download in several formats as well as on GitHub. Stop buy, give it a read, and relive some of the highlights of the past ten years of the WordPress project. [Josepha Haden Chomphosy 000512] And that, my friends, is your smallest of big things. Thanks for tuning in today for the WordPress Briefing. I’m your host Josepha Haden Chomposy, and I’ll see you again in a couple of weeks. Renungan Remaja Yunus 4 1-11 God’s Sense of Humor Renungan Remaja Yunus 4 1-11 God’s Sense of Humor. Guys, pernah gak kamu berpikir kalo Tuhan ternyata punya selera humor yang tinggi? Kalo kita baca kisah Yunus, kita akan tahu betapa tingginya selera humor Tuhan saat menghadapi kebandelan Yunus. Setelah Yunus melarikan diri dari tugasnya untuk memperingatkan orang-orang Niniwe akan datangnya hukuman Tuhan, bukannya ngasih hukuman berat, Tuhan malah kasih voucher gratis menginap selama tiga hari tiga malam di dalam perut seekor ikan besar. Berikutnya, pas Yunus udah telanjur kasih peringatan ke orang Niniwe kalo Tuhan akan memberikan hukuman atas kejahatan mereka, Tuhan malah membatalkan hukumannya. Yunus pun merasa kecewa dengan keputusan Tuhan. Yunus protes dan marah kepada Tuhan. Untuk meredakan kemarahan Yunus, Tuhan menumbuhkan pohon jarak yang menaungi Yunus dari panas matahari. Tapi begitu Yunus bersukacita karena pohon itu, Tuhan malah membiarkan pohon jarak itu mati dimakan ulat. Tuhan mengajar Yunus bahwa kasih-Nya kepada orang Niniwe lebih besar ketimbang keinginan-Nya untuk menghukum mereka. Kalo anak zaman now bilang, dalam kisah itu Yunus bener-bener dikerjain sama Tuhan. God’s Sense of Humor Dari kisah Yunus tadi kita bisa belajar kalo ada masa di mana Tuhan memakai cara-cara unik untuk menegur anak-anak bandel yang melanggar kehendak-Nya. Kadang kita harus melihat peristiwa nggak mengenakkan yang kita alami sebagai selera humor Tuhan untuk mendidik kita. Mungkin saat kita berdoa minta kesabaran, Tuhan malah membiarkan kita berhadapan dengan orang yang bikin emosi kita terpancing. Mungkin saat kita berdoa agar bisa hidup jujur, Tuhan malah mengizinkan kita berada dalam situasi yang menggoda kita untuk melakukan kebohongan. Karena Tuhan sangat kreatif dalam menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya, cara-cara yang sama sekali di luar dugaan kita pun bisa dipakai-Nya untuk menjawab permohonan kita. Hari ini, kalo kita bangun dengan pikiran kusut dan merasa Tuhan udah mengecewakan kita, berarti kita udah melakukan kekeliruan seperti Yunus. Kita perlu ingat kalo Tuhan terkadang menunjukkan rasa humor-Nya ketika kita tengah berada dalam kesulitan, sekalipun untuk sesaat kita mungkin merasa itu nggak lucu. So, siapkah kamu tertawa di tengah kesulitan yang kamu hadapi? Renungan Remaja Yunus 4 1-11 God’s Sense of Humor Yunus 41-11 4 Tapi itu membuat Yunus sangat tidak senang, dan dia menjadi sangat marah. 2 Maka dia berdoa kepada Yehuwa, ”Ah Yehuwa, ini yang aku khawatirkan saat aku masih di negeriku. Aku tahu Engkau Allah yang iba hati dan berbelaskasihan, tidak cepat marah dan berlimpah dengan kasih setia.+ Engkau tidak suka mendatangkan bencana. Makanya waktu itu aku lari ke Tarsyis.+ 3 Sekarang, oh Yehuwa, ambil saja nyawaku. Lebih baik aku mati daripada hidup.”+ 4 Yehuwa bertanya, ”Apa pantas kamu marah seperti itu?” 5 Lalu Yunus keluar dari kota itu dan duduk di sebelah timur kota. Dia membuat sebuah pondok lalu duduk dan berteduh di situ untuk melihat apa yang akan terjadi pada kota itu.+ 6 Lalu, Allah Yehuwa membuat sebuah tanaman labu air* tumbuh di atas Yunus, untuk menaungi kepalanya dan membuatnya lebih nyaman. Tanaman itu membuat Yunus sangat senang. 7 Tapi besoknya, pagi-pagi sekali, Allah yang benar mendatangkan seekor ulat, dan ulat itu merusak tanaman labu air tersebut hingga layu. 8 Saat matahari mulai bersinar, Allah mendatangkan angin timur yang panas sekali. Terik matahari memancar ke kepala Yunus sampai dia hampir pingsan. Dia terus meminta supaya mati saja. Dia berkata, ”Lebih baik aku mati daripada hidup.”+ 9 Allah pun bertanya kepada Yunus, ”Apa pantas kamu marah karena tanaman labu air itu?”+ Yunus menjawab, ”Ya, aku pantas marah. Aku marah sekali sampai mau mati rasanya.” 10 Tapi Yehuwa berkata, ”Kamu kasihan kepada tanaman labu air itu, padahal bukan kamu yang merawat dan menumbuhkannya. Itu tumbuh dalam satu malam dan mati di hari yang sama. 11 Maka, bukankah Aku seharusnya juga merasa kasihan pada Niniwe, kota yang besar itu?+ Di situ, ada lebih dari orang yang tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah,* dan mereka punya banyak binatang.”+ Keterangan Tambahan Media 4月の衆院山口4区(山口県下関市、長門市)の補欠選挙で、安倍晋三元首相の後継として初当選した自民党の吉田真次氏の後援会長に11日、安倍氏の妻昭恵氏が就任した。次期衆院選で4区は新山口3区に再編され、自民は新3区の公認候補予定者を現山口3区の林芳正外相とする方向で調整中。ただ、吉田氏側には反発も強く、昭恵氏の就任で林氏側をけん制したい意向も浮かぶ。 【写真特集】後援会長に就任した安倍昭恵氏 下関市内で同日開かれた安倍氏の後援会の常任幹部会後、吉田氏が記者団に明らかにした。吉田氏は「ご本人もいろいろ考えられたと思うが、決断・覚悟をしっかりと受け止め、思いに応えるため頑張りたい」と昭恵氏に謝意を述べた。 衆院小選挙区定数「10増10減」で、山口県は全4区から1減の全3区となる。現4区が再編される新3区には吉田氏も立候補を希望しているが、林氏が有力視されている。自民党山口県連は7日、党本部で幹部と面会して県選出議員の意向などを伝えており、党本部に判断が委ねられている。 党本部の決定後の対応について、吉田氏は「後援会や地元の方も含めて諸先輩方のアドバイスや意見もいただき、決めていきたい」と述べるにとどめた。 吉田氏の後援会長に就任した昭恵氏はこれまで、安倍派の塩谷立会長代理とともに茂木敏充幹事長と面会し、吉田氏の選挙区での処遇を要請したとされる。 幹部会後、昭恵氏は記者団に「党本部で決めることなので、私がどうこう言うことではないが、補選で(吉田氏が)5万以上の票を得たことは、それなりに配慮いただければと思う」と語った。 この日は、安倍後援会の伊藤昭男会長が退任を報告。伊藤氏は「お手伝いできることがあれば、全力で応援していきたい」と語った。【大坪菜々美】 Tema Teks Yunus 41-11 Didikan Tuhan terhadap Yunus Tema Khotbah Langkah Tuhan dalam Mendidik Umat-Nya Pendengar Jemaat Umum Tujuan Umum Agar jemaat dapat memahami belas kasih Tuhan kepada manusia dan menjadi saluran kasih Tuhan bagi orang lain. Sdr, ketidak-selarasan antara pengatahuan yang dimiliki seseorang dengan kehidupannya, selalu menimbulkan permasalahan, terlebih lagi kalau ketidak selarasan itu terjadi antara pengetahuan akan Tuhan pada diri seseorang dengan kehidupan nyatanya, hal itu akan menimbulkan masalah besar, dan tentunya yang pertama kali merasakan masalah itu adalah dirinya sendiri. Hal seperti inilah yang terjadi pada diri Yunus. Pasal 4 ini bercerita tentang situasi Yunus setelah Niniwe bertobat oleh khotbah Yunus. ternyata Yunus sangat tidak senang melihat Pertobatan Niniwe dan belas kasihan Tuhan kepada Niniwe. Dan perasaan yang dialami Yunus ini adalah perasaan yang sangat buruk, sdr. Untuk itu Tuhan mencatat perasaan tersebut dalam Alkitab dengan satu kata “kejahatan besar” yang dalam bahasa Indonesia di Alkitab LAI kita diterjemahkan “marah.” Sdr, lebel“jahat” untuk pertama kali tercetus dalam kitab Yunus adalah ditujukan kepada kota Niniwe dalam pasal 1, dan dalam pasal 38,10a, dan 10b kata jahat juga ditujukan kepada Niniwe. Tapi sekarang lebel yang sama ini dikenakan kepada Yunus sang Nabi yang “membuat” Niniwe bertobat.“” karena Yunus hanya perantara/alat yang dipakai Tuhan ARTINYA bukan cuma Niniwe yang diliputi ancaman kejahatan dalam hatinya, tapi Yunus pun mengalami hal yang sama. IRONISNYA adalah bahwa justru pada saat Niniwe sudah berbalik dari kejahatan-nya, kejahatan itu menguasai Yunus. Yunus sangat yakin bahwa kejahatan Niniwe akan membuat Tuhan benar-benar menjatuhkan malapetaka atasnya. Namun kenyataannya sekarang batas waktu yang ditentukan Tuhan sudah habis, Niniwe bertobat dan Tuhan tidak jadi menjatuhkan hukuman-Nya. Yunus menjadi marah. Hal itu memimpin dia kepada akhir yang buruk yaitu ia gagal memahami belas kasihan Tuhan yang sudah diberikan kepadanya dalam pengalamannya sendiri ketika diselamatkan Tuhan DARI BADAI DAN IKAN BESAR. Hati Yunus tidak selaras dengan hati Tuhan. Apa yang menyebabkan hati Tuhan pedih, itu yang membuat hati Yunus senang. Yunus benci dengan apa yang Tuhan telah lakukan dan itu membuatnya marah. Dalam kemarahannya ia berdoa YA TUHAN, bukankah telah kukatakan itu ketika kau masih di negeriku? Itulah sebabnya , maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Tuhan yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menysal karena malapetaka yang hendak didatangkanNya Nampak jelas dari kalimat-kalimat tersebut bahwa ia tidak menyesali tindakan pelarian diri-nya di pasal 1. Hajaran Tuhan dengan badai besar dan ikan besar yang menelannya tidak membuatnya paham akan sifat Tuhan walaupun dari mulut-nya sendiri keluar pernyataan tentang sifat-sifat Tuhan secara tepat. Pelajaran yang Tuhan berikan lewat pengalaman bersama orang-orang dikafir di kapal dulu, juga tidak membuatnya sadar, padahal orang-orang yang ia sebut kafir itu lebih punya perasaan, mereka, sebelum melempar Yunus ke dalam laut, telah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya, karena menghargai nyawa Yunus, Akan tetapi YUNUS Tidak menghargai nyawa orang-orang yang tidak kenal Tuhan. Alasan mengapa hal seperti tersebut bisa terjadi adalah karena Yunus adalah nabi yang tahu banyak, bahkan hafal isi kitab suci, tapi pengetahuan itu sama sekali tidak hidup dalam dirinya. Doa Yunus dalam perut ikan membuktikan betapa hebatnya pengatahuan Yunus akan kitab suci, doanya merupakan kutipan dari Mazmur-mazmur, diantaranya adalah Mzm 186; 1201; 8613; 886, dan Mazmur-mazmur lain. Jelas sekali bahwa Yunus sangat akrab dengan literatur pujian dari Mazmur. Dengan modal pengetahuan kitab suci juga Yunus menyatakan karakter Tuhan dalam 42 ini pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih setia AKAN TETAPI pengenalan Yunus hanya sebatas kognitif-nya. DAN ITU MENIMBULKAN KONFLIK DI DALAM DIRI YUNUS SENDIRI. Tidak heran jika kita mendapati bahwa ada antitethic parelelism PERTENTANGAN di dalam isi doa Yunus dalam 42-3 dengan 21-9. Yunus yang memuji kemurahan Tuhan di pasal 2, kini berbalik dan menyesal akan hal itu di pasal keempat. Kemarahan Yunus kepada Tuhan makin jelas terungkap di ayat tiga dengan meminta Tuhan untuk mengambil nyawa-nya dan mengatakan bahwa kematian-nya lebih baik daripada hidup-nya. Kalimat ini menunjukkan betapa dalam-nya ketidak-puasan Yunus terhadap kebaikan Tuhan, yang telah ia alami sendiri secara dramatis ketika ia diselamatkan dari dalam laut. Nampaknya kemurahan Tuhan kepada Niniwe dianggap sebagai ketidak-adilan Tuhan oleh Yunus. YUNUS BAHKAN MENANTANG TUHAN UNTUK MENCABUT NYAWANYA. APLIKASI Sdr, lamanya perjalanan hidup kita bersama Tuhan, banyaknya pengalaman belas kasihan dari Tuhan atas hidup kita, dan banyaknya pengetahuan kita akan Tuhan ternyata tidak menjamin hidup kita diperkenan oleh Tuhan. Sekian lama Yunus menjadi nabi Tuhan, dan sekian banyak pertolongan Tuhan yang dialaminya, tidak membuat dirinya diperkenan Tuhan. Hatinya dan kelakuannya tidak mau sejalan dengan hati Tuhan sekalipun pengetahuannya tentang Tuhan begitu jelas, sistematis, dan berlimpah. Dan itu membuat Yunus berada pada posisi melawan Tuhan. Sdr, ketika kehidupan nyata kita tidak selaras dengan pengetahuan kita akan Tuhan, maka kita pun sedang berada pada posisi melawan Tuhan. Orang yang mengenal Tuhan, yang seharusnya menjadi sekutu Tuhan, tapi berdiri sebagai lawan Tuhan/musuh bagi Tuhan! Dalam posisi seperti ini sebenarnya Tuhan layak langsung menghajar kita, Tapi kenyataannya Tuhan tidak selalu langsung menghajar kita ketika kita menentang Dia, Tuhan begitu sabar menuntun kita pada pengertian, begitu sabar mengajar kita, membujuk kita, hanya kitanya saja yang masih terus keras kepala. Mirip seperti Yunus, mari lihat tindakan Tuhan selanjutnya sebagai jawaban atas doa Yunus tersebut, di ayat empat Tuhan malah balik bertanya dengan satu pertanyaan retoris. Tuhan sama sekali tidak menghiraukan permintaan Yunus untuk kematian-nya. Sebaliknya Tuhan mendidik Yunus dengan menguji kebenaran tuduhan Yunus pada Tuhan. Tuhan bertanya “Apakah baik bagi-mu untuk marah” – Sewaktu Yunus protes dengan tindakan Tuhan, artinya keputusan Tuhan dianggap tidak baik oleh Yunus dan sekarang Tuhan justru berbalik bertanya “Jadi, apakah baik jika engkau marah” pertanyaan ini sudah seharusnya membawa Yunus kepada pengertian bahwa kemarahan-nya tersebut merupakan sesuatu yang jahat secara moral. Jawaban Tuhan terhadap Yunus ini kembali membuktikan karakter Tuhan yang murah hati, berbelas kasih, dan panjang sabar. Jawaban Tuhan begitu baik dan sabar, yang diberikan untuk membawa Yunus yang keras kepala kepada pengoreksian diri yang benar. 2. Rupanya tegoran yang merupakan didikan Tuhan yang pertama untuk menyadarkan Yunus setelah pertobatan Niniwe ini tidak juga membuat Yunus sadar. Yunus masih terus marah dan ini digambarkan dengan tindakan mengambek’ nya Yunus membangun dengan tangannya sendiri sebuah pondok / tempat berteduh sementara, terbuat dari dahan-dahan yang dianyam seperti pondok-pondok, dan ditutupi oleh daun yang segar. Namun Ketika Yunus terus menerus mengeluh, tampaknya daun-daun pondok yang dibuatnya sudah layu. Tuhan tahu tanaman hidup merupakan pelindung sinar matahari yang lebih baik daripada pondok buatan tangan Yunus. Karena itu, di dalam belas kasihan dan didikan-Nya, Tuhan menyediakan Yunus sebuah tanaman untuk mengurangi rasa tidak senang-nya. Ini adalah langkah lain dari Tuhan untuk mendidik Yunus agar mengerti/bukan sekedar tahu – sifat Tuhan. Yunus sangat senang, Namun sayangnya Yunus gagal menangkap bahwa anugerah kemurahan tanaman itu adalah dari Tuhan untuk siapa saja yang Tuhan mau. Pemberian itu baik bagi Yunus sejauh tidak diberikan pada Niniwe. 3. Didikan Tuhan berlanjut dengan mengirimkan seekor ulat yang memakan tanaman itu di keesokan harinya sebelum matahari terbit, dan ketika matahari terbit, sebelum tindakan pengrusakan tanaman itu selesai benar, Tuhan sudah mendatangkan angin timur yang amat panas. Sengatan matahari membuat Yunus lemah tubuhnya dan kehilangan tanaman pelindungnya menggusarkan hati-nya. Pengajaran Tuhan kali ini pun masih tidak dimengerti oleh Yunus sehingga sukacitanya ditelan oleh kegusaran. Akibatnya Yunus kembali mengungkapkan keinginannya untuk mati . Kali ini perhatian Yunus sudah terikat kepada diri-nya sendiri. Kehilangan tanaman yang menolongnya untuk mempertahankan hidup membuat Yunus putus asa. Nampaknya tidak wajar, tapi ini adalah hasil dari sakit rohani yang dalam. Tuhan ingin menyelamatkan Yunus dari sakit rohani ini. Sebagai jawaban atas reaksi Yunus, kembali Tuhan bertanya kepada Yunus “layakkah engkau marah kerena pohon jarak itu?”. Namun kali ini pertanyaan retoris yang seharusnya dijawab dengan tidak’ ini mendapat jawaban yang tidak biasa dari Yunus, yaitu baik bagi-ku marah sampai mati.’ Yunus bersikeras membenarkan kemarahan-nya. Tanaman itu begitu penting bagi-nya dan Tuhan menghancurkannya. Sekali lagi kita melihat Yunus tidak menghargai nyawa dalam hal ini adalah nyawanya sendiri Yunus putus asa, kemarahan atau kejahatan itu begitu melingkupi hatinya sehingga Yunus tidak mau hidup di bawah pengaturan anugerah Tuhan, Namun ia juga tidak siap untuk hidup tanpa anugerah Tuhan nyatanya ia masih butuh pohon yang dari Tuhan itu. Pada akhirnya, karena dikuasai kemarahan daripada harus hidup bersama dengan Tuhan yang berbelas kasih, Yunus memilih untuk memisahkan diri, yaitu dengan kematian. Ayat 10 – 11 Namun puji Tuhan, Tuhan yang murah hati, berbelas kasih, dan panjang sabar tidak membiarkan Yunus begitu saja di dalam keputus-asaan-nya. Sekali lagi Tuhan dengan penuh kasih mendidik Yunus, Tuhan mengkontraskan sikap Yunus terhadap tanaman dengan sikap Tuhan terhadap Niniwe. Sementara Yunus mengeraskan hati-nya terhadap penduduk Niniwe, Yunus sebaliknya menaruh belas kasihan terhadap tanaman yang tidak pernah ada campur tangan dan jerih lelah Yunus di dalam-nya dan yang hidup cuma selama satu hari. Walaupun begitu, tentu Tuhan sebenarnya tahu bahwa Yunus tidak sungguh-sungguh berbelas kasih terhdap tanaman itu. Yunus hanya kehilangan kenyamanan-nya, sama seperti dia tidak sungguh-sungguh menderita karena Niniwe melainkan karena kesombongan teologi-nya. Jadi kalimat ini sebenarnya lebih merupakan ironi. Dengan membandingkan tanaman dengan Niniwe, Tuhan ingin menunjukkan kepada Yunus betapa, dalam pandangan Tuhan, Niniwe jauh lebih berharga daripada sekedar tanaman itu. Hal ini didukung dengan penyebutan jumlah penduduk yang orang, suatu jumlah yang sangat besar pada masa itu. Dengan apa yang dialami oleh Yunus yaitu penyelamatan Tuhan kepada-nya dari dalam perut ikan besar, seharusnya Yunus sadar bahwa satu nyawa begitu berharga di mata Tuhan, apalagi sejumlah besar nyawa yang ada di dalam kota Niniwe itu. Namun ada hal lain yang ingin Tuhan ajarkan pada Yunus. Kalimat yang mengatakan bahwa orang Niniwe tidak tahu antara tangan kanan dan tangan kiri menjadi bukti penting karena dibaliknya mengandung arti bahwa mereka kurang pengetahuan. Kurang-nya pengetahuan ini yang mungkin menyebabkan mereka membuat keputusan yang jahat. Itulah sebabnya ketika Yunus memberitahu Firman Tuhan tentang penghukuman Niniwe di pasal 3, mereka kemudian bertobat. Setelah semuanya itu tidak ada lagi tanggapan ataupun bantahan dari Yunus. Dan memang sdr, tidak ada seorang pun yang bisa berbantah-bantahan tentang kasih karunia Tuhan, kebaikan Tuhan, tidak seorang pun yang bisa protes akan keputusan Anugerah yang Tuhan mau berikan kepada siapa saja yang mau ia beri. KarenaIa adalah Tuhan yang penuh dengan kasih karunia. Aplikasi Penggalian terhadap kisah Yunus ini membawa kita bercermin tentang diri kita di hadapan Tuhan. Dari dalamnya kita melihat tentang sosok diri yang sombong dan angkuh, yang “manja”- mengambek demi kenyamanan diri sendiri, yang tegar tengkuk, bebal tak jua mengerti didikan yang sudah bagitu banyak diberikan melalui pengalaman pribadi yang berlimpah – diri yang tidak tahu bersyukur atas pertolongan yang begitu nyata-nyatanya sudah dialami oleh diri sendiri, diri yang berontak terhadap Tuhan-tidak mau diatur hidupnya oleh campur tangan Tuhan, tapi sebenarnya juga tidak sanggup hidup tanpa campur tangan Tuhan, diri yang miskin hati, tak mampu memberikan kesempat bagi orang lain untuk bertobat. Tuhan ingin kita berubah dan terus bertumbuh. Jika pada hari ini ada teguran yang Tuhan berikan melalui alur dan penggalian kisah Yunus ini, dengarkanlah Dia dan patuhlah pada kehendaknya. Hendaklah hati dan tingkah hidup nyata kita sepadan/selaras dengan kehendakNya. Anda merasa diberkati oleh tulisan ini? Silakan share link ini. Anda ingin memberkati pelayanan penulis dapat menyalurkannya ke BCA 1510341950 an Heren Penulis telah melakukan berbagai pelayanan secara mamdiri sejak 2011 , antara lain di bidang literatur, edukasi Bible via lagu, dan pengajaran. Salah satunya berfokus pada pelayanan khusus di bidang kekudusan seksual remaja yang telah memperlengkapi lebih dari 1500 guru, hamba Tuhan, dan pemerhati remaja di berbagai daerah di Indonesia untuk menolong remaja di komunitas mereka melindungi diri dari seks bebas. Tak terhitung jumlah anak muda yang juga telah dilayani.

yunus 4 1 11